[ONESHOOT] My -absolutely not- ordinary man

disclaimer :

Poem cre : Minho @ SHINee Yunhanam eps.1

Fill in the blank with your own name ^^V

“Liat, cantik kan dia ?” suara pria itu membuyarkan pikiranku yang tadinya terbang entah kemana.

Dia, namja kesayanganku sedang menganggkat sebuah foto dan memamerkannya padaku. Bukan—bukan hanya pada ku tapi pada beberapa sosok yang duduk di dekatku.

Aku melengos, lagi-lagi kebiasaanya memamerkan semua foto-foto dengan wanita-wanita itu.

Cih, apa tidak pernah terlintas sedikit pun dipikirannya kalau aku—calon istrinya merasa cemburu tiap kali dia melakukan hal itu.

Oh please jangankan sadar bahwa aku cemburu, mengucapkan kata ‘saranghe’ atau ‘I love you’ pun jarang. Tidak, bukan jarang bahkan hampir tidak pernah. Melamarku pun dengan cara nyentrik, tanpa mengatakan saranghe~

Oke, memang tak seburuk yang kalian bayangkan. Meskipun dia jarang mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata, bukan berarti dia tak sayang padaku…

Hanya saja… Apa salah kalau aku mengharapkan ‘lebih’ ?

Dan hari ini adalah hari tepat satu tahun hubungan kami, aku mengharapkan candle light dinner dengan pemandangan yang romantis.

Tapi aku sadar dengan siapa aku menyematkan gelar ‘my soulmate’ , bukan pada pria yang dengan sukarela menjemput wanita pujaan dengan limosin dan makan malam di hotel mewah ataupun pria yang akan berdiri dihadapan sang wanita, memetik gitar sambil menyanyikan lagu romantis.

Pria ku adalah pria yang lebih memilih menghabiskan waktu dengan mengajak wanita pujaanya di apartemen bersama—dan tidak hanya berdua melainkan bersama hewan peliharaannya (=_________=)

Bukannya menonton film romantis sambil bersandar satu dengan lain, atau memasak makan malam bersama. Kini aku terjebak dikeadaan yang membuatku kesal, dengan memamerkan foto-fotonya yang menurutnya sangat mengagumkan.

Bahkan tadi dia sudah membuatku muak dengan dance movesnya yang terlihat–seksi ? (>///<)

atau memang dimataku hanya dia yang terlihat ‘bersinar’ x)

—

11:45 PM

Oh Tuhan, sebentar lagi hari special kami akan habis. Dan tak ada kesan indah satu pun yang ku dapatkan.

(=_____=)”

Dan dia masih mengoceh soal kawan-kawannya, sambil terus mengamati foto-foto dan berdiri di depan sebuah cermin..

Astagaaaa~ jadi sebenarnya statusku ini apa sih ? x(

“Aku gak cantik ya, oppa ?” tiba-tiba saja pertanyaan meluncur dari bibirku.

Hening.

Dia hanya menoleh sebentar lalu berlanjut bermain dengan hewan peliharannya..

Tak ada satu pun jawaban keluar dari bibirnya membuatku tersenyum miris dibandingkan dengan mereka aku memang tak punya apa-apa…

Lalu untuk apa memilihku ?

—

Angin malam menyapaku ketika duduk di sofa di beranda apartemennya. Menyandarkan kepalaku yang terasa berat…

Moodku buruk karena kejadian tadi, benar-benar sangat buruk.

Tidak bisakah berhenti memuja-muja gadis-gadis itu di depanku ? Aku memang berusaha menahan emosiku, bukan karena apa…

Sifat kami sama-sama keras, ketika salah satu memulai pertengkaran maka tak akan ada satupun diantara kami yang akan mengalah dan aku tak mau itu terjadi disaat-saat kami akan resmi menjadi sepasang suami istri.

Pertanyaan tadi masih menari-nari dipikiranku, untuk apa dia memilihku ?

Aku bukan seperti wanita lain yang memiliki paras menawan,

Tubuhku pun jauh dari kata ideal,

Keahlian ? Aku tak punya keahlian apapun selain tidur—well, tak seburuk itu juga sih.. (=_____=)

Cincin perak ini masih melingkar di jari manisku, bukti nyata yang mengikat kami tapi kenapa aku masih mempertanyakan hal itu ?

Entahlah, hanya penasaran kenapa pria ‘istimewa’ sepertinya memilih untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan gadis biasa yang bahkan bermake up pun tak tahu

(!!-______-)

“Huuufff~” aku bersandar dipagar balkon sambil memandangi kolam renang—aku tahu itu kolam renang meskipun sangat gelap…

Kolam renang ? Rasanya ingin terjun dari ketinggian ini, dan tenggelam di kolam renang itu.

Tuhan, T___________T

Apa aku benar-benar ditakdirkan untuknya ? Kalau memang ini hanya lelucon semata, bangunkan aku sekarang…

Karena jika ini berlanjut, hanya akan membuat ku semakin….

—-

“Eh ?”

Sepasang tangan melingkar dipinggangku dan mendekapnya erat, membuatku merasa…. Hangat.

“Diam” pintanya ketika aku mencoba untuk menatap wajahnya. Aku kembali menikmati angin sambil merasakan hembusan nafasnya dipuncak kepalaku.

“Oppa—” tenggorokanku terasa kering dan jantungku berdebar semakin cepat, belum sempat aku menyelesaikan kalimatku dia menunjuk ke arah lapangan rumput di dekat kolam renang.

Terlihat cahaya kecil, satu…dua… hingga membentuk sebuah tanda… ♥

Dan yang membuatku tertawa adalah mereka—para dongsaeng (dan satu hyung) kesayangan priaku tengah berdiri sambil memegang cahaya yang ternyata adalah cahaya dari ponsel.

“Pabo~” gumamku pelan, sedetik kemudian dihadapanku sudah ada sebuket bunga berwarna pink yang ditata berbentuk hati. (>///<)

“Hey, Listen girl~” senandungnya pelan, alisku bertaut masih dengan posisi yang sama dia meletakkan kepalanya dipundakku.Jarak wajah kami begitu dekat sehingga nafasnya terasa dipipiku..

Membuat lututku merasa lemas dan akan jatuh jika kami berada diposisi ini selama beberapa menit kedepan hingga akhirnya dia berbisik tepat ditelingaku,

“You are my flower,

Not because you are prettier than other flowers

You are my flower,

Not because you more fragrant than other flowers

You are my flower,

Because you have already blossomed in my heart…”

Aku terpaku.

“Ku akui, f(x) Sulli masih lebih manis darimu, SNSD sica lebih manja darimu dan Wonder Girls Sohee lebih imut darimu.. Tapi aku, pria yang paling cantik dan tampan didunia…Milky white skin Kim Heechul, memilihmu karena ______ adalah _____”

Hatiku rasanya terbang ke angkasa mendengarnya—meskipun merasa kesal karena harus dibandingkan dengan deretan wanita-wanita itu…

Karena aku adalah aku ?

“Karena seorang Kim Heechul merasa nyaman berada di dekat ______ , karena tak ada wanita lain yang berhasil membuat seorang Kim Heechul khawatir setengah mati jika pesannya belum dibalas, memeras otak bagaimana membuat wanitanya ini terpesona disetiap gerakan yang dia buat, memikirkan cara untuk menyampaikan rasa cintanya karena dia adalah bukanlah pria yang bisa mengungapkan perasaannya…”

“Dan merasa… bahwa dirinya adalah pria yang beruntung karena memiliki mu ________ -ah”

Sesuatu menyentuh keningku, membuat hatiku berdesir dan wajahku memerah… “sarangheyo”

Dia, priaku… Kim Heechul…

Pelukannya dipinggangku terlepas,  “Happy first anniversary!!!!” teriaknya lantang disambut sorakan dari para dongsaengnya, sedangkan aku masih terpaku menatap mawar ditanganku…

“UYUBITKAL KIM HEECHUL SARANGHAE YO KIM HEECHUL!!!”

“Kamsahamnida yeorobun, kamsahamnida…” ujarnya sambil melambaikan tangan ala heesica, finally dia kembali menjadi Kim Heechul yang ‘sebenarnya’ (=_____________=)

Jadi…

Kurasa, tadi itu lebih dari cukup ^^ cukup membuatku kena serangan jantung mendadak, kehabisan nafas, mati kedinginan dan… ah~

Aku memang sadar priaku yang satu ini memang berbeda daripada yang lain, dia punya cara tersendiri untuk menunjukkan perasaannya~ dan membuatku bertekuk lutut padanya x)

Dengan cepat aku menghampirinya dan mengecup pipinya, “Na do~” :*

PEESSSHHHH~! Bisa kalian tebak bagaimana wajahnya saat ini ? 😉

Namun sejurus kemudian, wajahnya berubah…Seringai yang menghiasi wajahnya membuatku waspada dan berjalan mundur, “Tck, bukan begitu caranya membalas, tapi begini—”

CHUUU~~ ♥

(>///<)

-the end-

what a big fail ! mianhamnida~

my second fic, kurang ‘berasa’ heechulnya disini *bow*

anyway, biasnya heechul WAJIB kommennn ! *maksa deh

yang bukan biasnya heechul HARUS kommen xD

-kamsaaaa~