Author : ChiQ – Rida
Title : I Love The Way You Lie
Length : part 1 of ?
Genre : Continue/ Romance/
Rating : G
n/b : hasil rembukan dengan mrs jung, enjoy reading
Keajaiban. Akankah dia menghampiriku
Keajaiban. Akankah kembali datang untukku
Semua masih terukir jelas di pikiran dan juga di hatiku
Semua tentang dirimu, semuanya…
FLASHBACK
*February 20, 2010*
Hujan turun dengan derasnya pagi itu
Seharusnya menjadi pagi yang cerah
Ntah kenapa berubah menjadi pagi yang kelabu.
Langit yang begitu gelap menutupi mentari pagi itu, sama sekali tak bersahabat.
Semua orang sibuk mencari tempat berteduh, membuat bunyi di setiap derap langkah mereka pada genangan air hujan terdengar jelas.
Aku menunduk, untuk kesekian kalinya, melihat ke dalam genangan itu.
Disana tercermin diriku yang tidak seperti biasanya
Maybe I’ll see you, so I wear the clothes you bought me
Cut my hair short the way you liked it
aku memoles wajahku hingga sedemikian rupa.
Lipstick pink yang mempercantik bibirku
Begitu pula pipiku yang merona dengan warna yang senada.
Aku pun tidak memakai kacamataku yang tebal itu dan menggantinya dengan softlance yang sama dengan warna mataku
Kenapa?
Mungkin sebenarnya aku juga tidak tahu
Karna semakin besar rasa yakin-ku akan melakukan ini, semakin besar pula aku meragukannya.
Ini jelas bukan aku.
Aku akan bertemu dengannya,
Ne. naui namja chingu, Kim JongWoon, tapi orang-orang memanggilnya Yesung.
Dia sama sekali tidak tahu rencanaku untuk menemuinya hari ini.
Terlalu sibuk dengan pikiranku hingga tak menyadari hujan sudah reda.
Aku bangkit dari tempat dudukku selama beberapa menit tadi, dan sedikit merapikan baju yang kukenakan.
Kemudian melangkahkan kakiku perlahan ke tempat tujuan semula, arah apartemen miliknya.
Aku sengaja melewati jalan ini.
To walk the road I walked with you
I walk around the long way
Tak terasa sudah sampai.
Mungkin terlalu banyak mengenang sesuatu.
Hm~ kupandangi dengan lekat bangunan bertingkat dihadapanku,
Dan tanpa sadar melakukan hal yang memang kulakukan setiap datang ke tempat itu, ku arahkan telunjuk-ku kearah kamar apartemennya dan bergumam “wait for me Yesung-ah”
Dengan pelan, dan pasti kulangkahkan kakiku masuk kedalam gedung itu
Dan semakin pelan saat kusadari aku telah berada tepat di depan apartemennya.
Ku persiapkan diriku sebelum masuk,
Ku ambil sebuah cermin kecil di dalam tas tanganku, dan memperhatikan ulang tampilanku.
Ku perbaiki rambutku.
Begitu pula dengan dress selutut yang ku pakai saat itu, sembari memasukkan kembali cermin kecil itu kedalam tasku.
Ntahlah, jantungku semakin berdegup sangat kencang.
Ku tarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan, kemudian membuka kunci apartementnya menggunakan kunci duplikat aku yang memang diberikannya padaku.
Mataku menjelajah ke seluruh isi kamarnya, melihatnya denganteliti.
Sangat berantakan.
Seperti biasa.
‘Dia pasti ada di dalam kamarnya.’ Gumamku
Ku langkahkan kakiku pelan agar dia tidak mengetahui kedatangan ku.
Kubuka perlahan knop pintu kamarnya sembari menarik napas panjang dan ….
“S U R P R I S E!!!”
teriakku keras dengan wajah yang riang.
Tawaku perlahan memudar seiring dengan perlahan membukanya kelopak mataku, dan melihat kejadian yang nyata persis ada di depanku.
Yesung, pria itu, sedang berpangkuan dengan gadis lain, dan aku tak tahu siapa dia.
“Yes..Yesung-ah..ige mwoya?” ucapku lirih.
Hening.
Tak ada jawaban darinya atau pun dari mulut gadis itu.
Tidak tahu, aku tidak tahu harus berbuat apa lagi.
Mataku terasa semakin memanas
Dadaku terasa sesak melihat ekspresi yesung yang hanya diam tanpa berani menatap ke arahku.
Kucengkram dengan kuat helaian bajuku, mengurangi rasa sakit yang terasa semakin dalam menyergap.
Ku langkahkan kaki dengan cepat meninggalkan kedua orang itu.
Tanpa pamit.
Bulir-bulir bening air mata berjatuhan di pipiku, tanpa henti.
Memaksaku mengingat kembali kejadian yang baru saja terjadi.
Aku terus melangkahkan kaiku dengan cepat tanpa menghiraukan tatapan aneh dari semua orang yang melihatku sedang menangis sambil berlari seperti ini.
Di luar hujan kembali turun dan membasahi seluruh tubuhku.
Ku angkat kepalaku ke atas, menengadah ke langit.
Dan membiarkan tetes demi tetes air hujan membasahi wajahku dan tubuhku
Tak kupedulikan make-up ku yang perlahan juga memudar di basahi oleh air hujan yang bercampur dengan air mataku, sudah tak ada gunanya lagi.
Percuma.
Aku kini hanya seorang gadis bodoh yang sudah di tipu oleh namja chingunya sendiri
“asin!” ucapku lemah sambil tertawa miris.
‘kenapa air hujan ini begitu asin?’
Ah bodoh~ tentu saja.
Itu bukan hanya air hujan, melainkan air mataku yang bercampur dengan air hujan.
Mollayo, nan jeongmal mollayo.
Akhirnya tangisku benar-benar pecah,
Suara tangisku bercampur dengan suara hujan yang turun semakin derasnya.
Dingin. Sekujur tubuhku terasa dingin dan rasanya semakin lama semakin menusuk kedalam tulang-tulangku.
Aku hanya bisa terduduk lesu di basahi oleh hujan.
Sampai akhirnya ….mereka datang.
Ada yang aneh, padahal hujan masih turun dengan derasnya tapi kenapa aku tidak merasakan kebasahan lagi?
Kenapa ada bayangan berbentuk bulat yang menutupi ku, ku lihat pantulan bayangan yang terpantul di genangan air hujan di sampingku.
Ku dongakkan kepalaku, dan terlihatlah disana tiga orang gadis yang begitu ku kenal.
Salah satu dari mereka menutupiku dengan payung agar tidak kehujanan, sedangkan dia membiarkan dirinya kehujanan.
Mereka, shin hyo yoo, shin hyo ri dan park ji eun. Mereka satu kampus denganku.
Aku masih terus terdiam tanpa kata, dan tidak melakukan apa-apa, enggan untuk menggerakkan sedikit saja badanku.
Dan mereka pun melakukan hal yang sama.
Sekeliling kami pun menjadi ramai, menangkap gurat keanehan yang kami lakukan.
Itu sangat terlihat karna setiap orang yang melewati kami menatap kami dengan aneh sambil berbisik.
“Ji eun-ah, ambilkan payung untuknya.”
ucap hyo yoo sembari menatap ji eun dengan tatapan yang entah menggambarkan apa.
“JANGAN PEDULIKAN AKU!!”
teriakku keras, yang membuat orang-orang makin ramai melihat kami.
Ji eun pun menghentikan langkahnya dan berbalik memandang ke arahku.
Ku tolehkan kepalaku kearah hyo yoo dengan wajah yang kusut,
“Jangan pedulikan aku, jebal..jebal.” pintaku padanya dengan wajah yang meringis.
“Kumohon tinggalkan saja aku, anggap kalian tidak pernah melihat gadis bodoh ini. Pergi!” ucapku lagi dan membuatku berusaha keras menahan tangisku lagi.
Hyo yoo hanya menghela nafas dan mengangkat payungnya dari atas kepalaku.
Bayangan payung itu sudah tidak terlihat lagi, dan kurasa mereka sudah pergi meninggalkanku saat ini, meninggalkan gadis bodoh ini.
Aku kembali merutuki diriku dan memeluk erat lututku.
Tapi tiba-tiba kurasakan adanya kehangatan di pundakku, kurasakan seseorang menutupi tubuhku dengan mantel.
Hangat.
Aku pun mengangkat kepalaku, dan ternyata kudapati hyo yoo dan yang lainnya masih disana.
Mereka tidak pergi, hanya sebuah senyuman yang mereka lontarkan kepadaku,
“Sekarang, dengan begini adil kan?” ucap hyo yoo yang kemudian di iyakan oleh dua orang di sebelahnya.
“Kau kehujanan seperti ini, kami pun harus kehujanan. Kau basah, kami pun harus merasakan basah” jelas hyo yoo lagi.
Aku benar-benar semakin tidak bisa berkata apa-apa lagi kecuali menangis.
Hyo yoo menunduk dan mensejajarkan dirinya denganku,
“Heii kau bukan satu-satunya gadis bodoh yang pernah menangis di bawah hujan deras seperti ini, aku pernah bertemu gadis yang lebih bodoh darimu, dia menangis di bawah hujan yang deras di tempat yang dingin, gelap dan sepi” ucap hyo yoo sambil merapatkan mantelnya di tubuhku.
“Dan yang lebih penting gadis bodoh itu terduduk sama seperti posisimu saat ini, disamping tong sampah.” jelasnya lagi, tapi kali ini dibarengi dengan lirilkan matanya ke arah ji eun, yang membuat wajah ji eun merah padam.
Sedangkan hyo ri hanya bisa terkikik mendengarnya.
“Hyo yoo..!!” rengek ji eun menutupi wjahnya yang semakin memerah.
“Ara Ara~” kata hyo yoo sembari mengacak lembut rambut Ji eun.
Hyo yoo kembali berdiri dan mengulurkan tanganya tepat di depan wajahku,
“Ayoo, kita keringkan badan kita dulu.” ajaknya dengan senyum yang lebar, begitu pun yang lain.
‘Apa ini?’ perasaan senang yang berlimpah di dalam dadaku, hampir meledak keluar.
Tanpa ragu aku menyambut uluran tangannya.
Dan saat itu terasa aneh, tangan ku terasa seperti di aliri energy positif olehnya.
-tbc-
Prakata, silent reader coment pliss
Hasil kebut semalam Mrs.Jung ini
Makasih rida dah di bantu ngerjain, padahal lagi sakit
dan buat sang pemeran utama..nona kim, otte?
pic : google XD
AIGOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO~
REALLY LOVE THISSSSSS~~~~ ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
#CAPSSUPERJEBOL
*terharu* ihiksssssss
big hug shin hyo yoo, shin hyo ri, park ji eun :*
tapi tapi tapi suamiku mengapa selingkuhhhhhhh #bakarseungi
tapi walapun begitu aku tetap mencintainyaaaaaaa xoxo mr.kim :*
mrs.Jung mrs.hyuk jeongmal gomawooooooo *deepbow*
ayooooo lanjutkannnnnn \^^/
kau kurang kali ti sma seungi jd dia selungking
XD
gomawo too ti *bowbow* XD
ㅋㅋㅋㅋㅋㅋ.
Mwoya ige ? :p
Akhirnya jadi di post juja hahaha~
Ung, fyi itu shin hyo ri gunanya jadi apa coba -,-
Ga ada dialog, kesyannya akuh /nangis dipojokan/
nanti u ada part sendiri.
nanti sy yg buat.
MUAHAHA~ :DD
iyaaa mna dirimu??
nohh katanya rida kau punya part sendiri, utangnya rida itu.. 🙂
ini hasil ym-an sma nona jung.. 😀 *kidipkidip*
ak Beta-reader aja itu~
ide punya chiki 🙂
tp ya begitu~ itu belum di edit ulang, asal jadi kesyan, lsg dpost..
jadi maap klo masih gaje ^^;
nda ku percayakan part ku sama kamu ce -.-
beresiko eh wkwkwkwk
ihiyyyyy~ lanjutkan sajaa cerita indah ini –”
need a happy ending story dehh
XD
oohh hesty mau yg happy ending yaa??
heeemmm
mauuuuu dong chi~
ihihii
tapi sepertinnya ending yg tragis juga baguss tuh
*cough*
XD